Kisah Para Sahabat Yang Mencintai Mati Syahid - Kitab Ahsanul Bayan (Ustadz Kurnaedi, Lc.)
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi
Kisah Para Sahabat Yang Mencintai Mati Syahid – Kitab Ahsanul Bayan merupakan bagian dari kajian kitab “أحسن البيان من مواقف أهل الإيمان” “Ahsanul Bayan min Mawaqifi Ahlil Iman” karya Syaikh Abu Islam Shalih bin Thaha Abdul Wahid rahimahullah, yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. Kitab ini membahas tentang nasihat-nasihat serta ibroh dari kisah-kisah yang disebutkan di dalam Al-Quran dan Hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Download kajian sebelumnya tentang Kisah Sahabat Nabi dalam Berinfaq Bagian 2 – Kitab Ahsanul Bayan
Download kitab أحسن البيان من مواقف أهل الإيمان” versi PDF di sini
Ringkasan Kajian Kitab Ahsanul Bayan: Kisah Para Sahabat Yang Mencintai Mati Syahid
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّ اللَّـهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُم بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّـهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُم بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿١١١﴾
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah [9]: 111)
Perlu diketahui bahwa jihad adalah kalimat agung dan suci. Tidak ada hubungannya dengan teroris. Jihad adalah kalimat yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan dalam hadits-haditsnya yang shahih. Maka hendaknya seorang muslim membaca ayat dan hadits tentang jihad. Orang yang beriman dengan iman yang benar dan tidak ada kemunafikan di hatinya, mereka adalah orang-orang yang suka berjihad dijalan Allah subhanahu wa ta’ala dan tidak ada takutnya sama sekali.
Meninggal di jalan Allah adalah sebuah kemuliaan dan cita-cita. Allah ‘azza wa jalla dalam Al-Qur’an telah memberi motivasi kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk berjihad dengan tujuan agar kalimat Allah tinggi. Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَارَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ ﴿١٠﴾ تُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿١١﴾ يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ﴿١٢﴾ وَأُخْرَىٰ تُحِبُّونَهَا ۖ نَصْرٌ مِّنَ اللَّـهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١٣﴾
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.” (QS. As-Saff [61]: 10 – 13)
Sudah menjadi kepastian bahwa kita semua akan meninggal. Dan sebaik-baik meninggal adalah meninggal dijalan Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah juga berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّـهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ اللَّـهِ ۚ وَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ ﴿٢٠﴾يُبَشِّرُهُمْ رَبُّهُم بِرَحْمَةٍ مِّنْهُ وَرِضْوَانٍ وَجَنَّاتٍ لَّهُمْ فِيهَا نَعِيمٌ مُّقِيمٌ ﴿٢١﴾ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ إِنَّ اللَّـهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ ﴿٢٢﴾
“orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari pada-Nya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. At-Taubah [9]: 20-22)
Ayat-ayat di atas jika kita baca, menjadikan kita rindu akan jihad fi sabilillah. Dan ingat, jihad adalah kalimat yang suci dan agung, kalimat jihad bukan teroris. Bahwa jihad yang dimaksud adalah jihad yang benar, yang haq. Bukan sembarang jihad untuk melakukan kerusakan di muka bumi.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
…وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّـهِ فَلَن يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ ﴿٤﴾ سَيَهْدِيهِمْ وَيُصْلِحُ بَالَهُمْ ﴿٥﴾ وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ ﴿٦﴾
“…Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka. Allah akan memberi pimpinan kepada mereka dan memperbaiki keadaan mereka, dan memasukkan mereka ke dalam jannah yang telah diperkenankan-Nya kepada mereka.” (QS. Muhammad [47]: 4-6)
Jelas sekali janji Allah bagi orang yang meninggal dijalan Allah adalah surga. Semua ini merupakan motivasi untuk berjihad dijalan Allah subhanahu wa ta’ala dengan niatan agar kalimat Allah itu tinggi. Inilah niat yang benar. Niat jihad bukan fanatik golongan, bukan karena dikatakan pemberani, bukan untuk membela suku tertentu. Oleh karena itu orang yang ingin berangkat jihad, niatnya harus bersih karena Allah. Dan agar orang-orang yang mukmin, menang mendapatkan kemuliaan.
Simak Penjelasan Lengkap dan Download Kajian Kitab Ahsanul Bayan: Kisah Para Sahabat Yang Mencintai Mati Syahid
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/29867-kisah-para-sahabat-yang-mencintai-mati-syahid-kitab-ahsanul-bayan-ustadz-kurnaedi-lc/